Transistor sebagai saklar

TRANSISTOR SAKLAR

Cara Kerja Transistor

Transistor Sebagai saklar adalah salah satu fungsi dari transistor itu sendiri. Sifat saturasi dan cut off pada transistor membuat nya memiliki karatersistik sebagai switch electric. Ketika Transistor berada dalam kondisi saturasi maka tegangan dari Collector akan di lewatkan ke Emitor, Namun sebalik nya, jika Transistor berada dalam kondisi cut off maka Tegangan tidak akan di lewatkan dari dari collector ke emitter. Pemicu kondisi transistor berada pada kondisi saturasi maupun cut off di tentukan oleh trigger pada kaki basis Transistor.

Sebagai contoh pada transistor NPN, kondisi saturasi ketika pada basis ada tegangan, dan sebalik nya, jika tidak ada tegangan maka transistor akan berada pada kondisi cut – off. Transistor jenis NPN ini berkebalikan dengan Transistor tipe PNP. Pada PNP akan terjadi Saturasi jika tidak ada tegangan pada basisi, atau dengan kata lain basisi di hubungkan ke GND. Sebalik nya, kondisi cut off jika ada nya tegangan pada basis.

Karena sifat Transistor ini juga sebagai penguat maka tegangan pada basis lebih kecil dari pada tegangan di inputkan ke collector. Sebagai contoh penulis pribadi. untuk mengontrol relay 12volt maka kita hanya perlu tegangan 3.3volt sampe 5 volt untuk men trigger pada kaki basis nya.

Rangkaian Transistor Sebagai Saklar

Fungsi Transistor sebagai saklar LED

Transistor juga bias kita gunakan sebagai saklar untuk LED. Mengapa demikian? LED terkadang perlu kita pasang secara parallel pada kondisi dan desain tertentu. Misalnya kita buat pada rangkaian Running LED ( Running Text ) yang membutuhkan LED yang banyak. Sehingga jika kita menyalakan LED langsung dari kaki Arduino atau controller lain nya maka LED tidak akan menyala. Untuk itu perlu di buat rangkaian Transistor sebagai Saklar nya atau sebagai penguat Tegangan dan Arus. Rangkaian nya dapat kita lihat di bawah ini.


Ketika ada tegangan dari Arduino atau mikrokontroller lain ( logika High ) maka LED akan menyala. Namun jika Dari pin Arduino nya Logika Low atau tidak ada tegangan ( GND ) maka LED tidak akan menyala. Cara kerja rangkaian di atas terlihat jelas bahwa transistor juga dapat berfungsi sebagai saklar untuk LED.


Rangkaian Transistor Sebagai Saklar beserta Contoh dan Cara kerjanya

19
SHARES

TRANSISTOR SAKLAR

Cara Kerja Transistor

Transistor Sebagai saklar adalah salah satu fungsi dari transistor itu sendiri. Sifat saturasi dan cut off pada transistor membuat nya memiliki karatersistik sebagai switch electric. Ketika Transistor berada dalam kondisi saturasi maka tegangan dari Collector akan di lewatkan ke Emitor, Namun sebalik nya, jika Transistor berada dalam kondisi cut off maka Tegangan tidak akan di lewatkan dari dari collector ke emitter. Pemicu kondisi transistor berada pada kondisi saturasi maupun cut off di tentukan oleh trigger pada kaki basis Transistor.

Sebagai contoh pada transistor NPN, kondisi saturasi ketika pada basis ada tegangan, dan sebalik nya, jika tidak ada tegangan maka transistor akan berada pada kondisi cut – off. Transistor jenis NPN ini berkebalikan dengan Transistor tipe PNP. Pada PNP akan terjadi Saturasi jika tidak ada tegangan pada basisi, atau dengan kata lain basisi di hubungkan ke GND. Sebalik nya, kondisi cut off jika ada nya tegangan pada basis.

Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar

Karena sifat Transistor ini juga sebagai penguat maka tegangan pada basis lebih kecil dari pada tegangan di inputkan ke collector. Sebagai contoh penulis pribadi. untuk mengontrol relay 12volt maka kita hanya perlu tegangan 3.3volt sampe 5 volt untuk men trigger pada kaki basis nya.

Fungsi Transistor dapat di baca lengkap di artikel ini

Rangkaian Transistor Sebagai Saklar

Transistor Sebagai saklar dapat kita terapkan sesuai dengan keterangan yang kita bahas di atas. Namun bagai mana kah contoh atau fungsi rangkaian transistor sebagai saklar ini? mari kita lihat satu-satu penjelasan dan contoh rangkaian nya.

Fungsi Transistor sebagai saklar LED

Transistor juga bias kita gunakan sebagai saklar untuk LED. Mengapa demikian? LED terkadang perlu kita pasang secara parallel pada kondisi dan desain tertentu. Misalnya kita buat pada rangkaian Running LED ( Running Text ) yang membutuhkan LED yang banyak. Sehingga jika kita menyalakan LED langsung dari kaki Arduino atau controller lain nya maka LED tidak akan menyala. Untuk itu perlu di buat rangkaian Transistor sebagai Saklar nya atau sebagai penguat Tegangan dan Arus. Rangkaian nya dapat kita lihat di bawah ini.

rangkaian transistor led
rangkaian transistor led

Ketika ada tegangan dari Arduino atau mikrokontroller lain ( logika High ) maka LED akan menyala. Namun jika Dari pin Arduino nya Logika Low atau tidak ada tegangan ( GND ) maka LED tidak akan menyala. Cara kerja rangkaian di atas terlihat jelas bahwa transistor juga dapat berfungsi sebagai saklar untuk LED.

Pada dasar nya beban LED pada rangkaian di atas dapat di ganti menjadi Beban lain. Sebagai contoh Motor DC, Kipas, dan beban DC lain nya. Untuk Transistor sebagai saklar dapat kita lihat pada pembahasan lain di bawah ini

Fungsi Transistor Sebagai Saklar AC ( Menggunakan Relay )

Jika kita ingin mengendalikan Beban AC dan di control melalui Arduino, Raspberry, mikrokontroller lain secara otomatis maka kita membutuhkan rangkaian Transistor dengan Relay. Transistor yang memiliki sifat on off ini akan kita gunakan untuk meng aktifkan relay atau me-non aktifkan relay itu sendiri.

Relay pada dasar nya terdiri dari lilitan dan contactor. Ketika lilitan di aliri listrik maka lilitan akan berubah menjadi magnet. ketika berubah menjadi magnet maka magnet ini akan menarik kontaktor, sehingga kontaktor akan terhubung. Begitu juga sebalik nya. Lebih jelas nya mari kita lihat rangkaian pada gambar di bawah ini.

rangkaian optocoupler relay
rangkaian optocoupler relay

Rangkaian di atas kita hubungkan ke pin 31 Arduino Mega2560 dengan Optocoupler PC817. Pada Optocoupler PC817 ada dua buah komponen penyusun, yaitu LED dan Photo Transistor. Ketika PIN 31 Arduino logika 1 ( atau ada tegangan di PIN 31) maka LED akan menyala yang mengakibabkat terjadi nya saturasi pada photo transistor. Tegangan +5Volt akan mengalir dari Colector ke Emitor terus ke basis dari Transistor BD139.

Kondisi ini akan melewatkan Tegangan 12volt dari Colector ke Emitor nya BD139. Sehingga Lilitan akan berubah menjadi magnet dan mengakibabkan Contacktor on atau aktive. LED pada pada BD139 tersebut hanya sebagai LED indikator. Ketika Relay Aktif maka LED menyala dan begitu sebalik nya, ketika Relay tidak Aktif maka LED akan padam.

Kesimpulan Transistor Sebagai Saklar

Dari cara kerja transistor di atas sebenar nya Transistor tidak hanya di aplikasi sebagai pengendali LED maupun Relay. Transistor juga pada umum nya dapat di gunakan sebagai pengendali Motor DC, Motor Stepper, dan beban beban DC lain nya. Pemilihan Transistor sangat penting dalam penentu beban Transistor nya. Misalnya motor dengan beban 15A maka kita harus memilih Transistor dengan kekuatan collector current lebih besar dari 15A, atau mungkin di paralel kan, sehingga Transistor lebih kuat dan Tahan.

Komentar

Posting Komentar